//
Upaya Pengurangan Sampah di Kota Payakumbuh

Sampah sebagaimana kita ketahui merupakan sisa-sisa kegiatan sehari-hari manusia atau proses alam yang berbentuk padat atau semi-padat berupa zat organik atau anorganik bersifat dapat terurai atau tidak dapat terurai yang dianggap sudah tidak berguna lagi dan dibuang ke lingkungan. Kondisi sampah yang terus menerus dibuang ke lingkungan atau pada suatu tempat tertentu lama kelamaan akan terakumulasi sehingga akan memadati atau mempersempit/ mengurangi kapasitas tampung dari lingkungan atau lokasi tersebut dan pada akhirnya akan menjadi permasalahan lingkungan dan kesehatan masyarakat.

Untuk itu Kita sebagai masyarakat sudah sepatutnya juga melakukan pengurangan sampah dengan salah satunya melakukan pengelolaan sampah khususnya di rumah dan lingkungan kita sendiri. Hal ini sejalan dengan Surat Edaran Walikota Payakumbuh Nomor 660/14/SE/WK-PYK-2022 tentang Upaya Pengurangan Sampah di Kota Payakumbuh yang betujuan untuk menindaklanjuti dan mempertegas Peraturan Walikota Payakumbuh Nomor 89 Tahun 2018 tentang Kebijakan dan Strategi Daerah dalam Pengelolaan Sampah Rumah Tangga dan Sampah sejenis Rumah Tangga. Disamping itu kondisi TPA Regional Payakumbuh yang saat ini sudah over kapasitas sedangkan Kota Payakumbuh belum memiliki TPA sampah mandiri.

Langkah yang dapat Kita lakukan dalam mengelola sampah tersebut diantaranya dengan melakukan pemiliahan terhadap sampah organik dan an organik. Selanjutnya sampah an organik seperti botol plastik, kertas, karton dan sejenisnya diserahkan ke pengepul ataupun bank sampah. Sedangkan sampah organik dapat kita jadikan pupuk dengan melakukan pengemposan, dimana pengomposan ini dapat dilakukan dengan 3 metode, diantaranya :

  1. Metode Lubang (Jika memiliki lahan kosong)
  2. Metode Karung
  3. Metode Komposter 

 

Metode Lubang

Pengomposan sampah organik dengan Metode Lubang ini dapat dilakukan jika kita memiliki lahan kosong. Langkah-langkah yang dapat dilakukan sebagai berikut :

  • Gali tanah sedalam 50 - 100 cm (diameter disesuaikan dengan ketersediaan lahan), pilih lokasi tanah yang agak tinggi untuk menghindari genangan air hujan
  • Isi lubang dengan sampah organik yang telah ditiriskan dan dicacah, semakin kecil ukuran sampah semakin cepat proses pengomposannya
  • Tutup atau taburi sampah dengan tanah setiap selesai memasukkan sampah
  • Jika telah penuh tutup lubang dengan tanah dan buat lubang pengomposan baru
  • Setelah 2 - 3 bulan lubang yang sudah ditutup tadi dapat digali untuk memanen kompos dan lubangnya dapat digunakan untuk membuat kompos kembali

 

Metode Karung

Jika kita memiliki lahan terbatas metode ini dapat digunakan untuk melakukan pengomposan sampah organik, yaitu dengan langkah :

  • Siapkan karung kedap air, karung diisi dengan tanah/ kompos kering setebah 10 cm
  • Masukkan sampah organik yang sudah dicacah, kembali tutup atau taburi dengan tanah
  • Ulangi proses tersebut setiap ada sampah organik
  • Bila karung sudah penuh, tutup dan biarkan di tempat kering yang tidak terkena air hujan, dan siapkan karung pengomposan yang baru
  • Karung yang sudah penuh tadi dibalik-balikan 1 x seminggu
  • Setelah 1 - 2 bulan kompos dapat dipanen

 

Metode Komposter 

Metode ini sama halnya dengan metode karung dimana digunakan untuk pengomposan dengan lahan terbatas. Komposter merupakan alat sederhana yang digunakan untuk membuat kompos, dimana pada komposter ini terdapat lubang dan kran di bagian bawah untuk memanen komposter padat yang sudah matang dan kompos cair. Langkah-langkah dengan metode komposter sama halnya dengan metode karung

 

Hasil pengomposan yang dilakukan dengan metode-metode diatas akan menjadi pupuk yang sangat berguna bagi tanaman dan juga akan melestarikan lingkungan kita. Memang waktu pengomposan akan memakan rentang waktu 1 - 3 bulan tergantun metode yang kita gunakan, namun untuk mempercepat proses pengomposan yang kita lakukan, dalam tahapan pengomposan dapat ditambahkan bio aktivator yaitu EM4 atau air cucian beras/ air kelapa, serta kotoran ternak dan sekam.

 

Ayok........ Kita budayakan mengelola sampah di rumah dan lingkungan kita sendiri untuk menciptakan lingkungan yang bersih, asri dan nyaman.........................