Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Payakumbuh menggelar acara Sosialisasi dan Focus Group Discussion (FGD) Sensus Pertanian tahun 2023 di aula Hotel Mangkuto Syariah Payakumbuh, Selasa, (20/6/2023). Acara ini dihadiri oleh perwakilan Perangkat Daerah (PD) Kota Payakumbuh, seperti Bappeda, Dinas Pertanian, Dinas Komunikasi dan Informatika, Camat se-Kota Payakumbuh, sejumlah kelompok tani, perwakilan pelaku usaha tani serta para Petugas Pendataan Sensus Pertanian UPB UTL.
Dalam sambutannya, PJ. Walikota Payakumbuh, Drs. H. Rida Ananda, M.Si menjelaskan sensus pertanian bertujuan menyediakan data struktur pertanian, terutama untuk unit-unit administrasi terkecil yang dapat digunakan sebagai tolok ukur statistik pertanian saat ini. Juga menyediakan kerangka sampel untuk survei pertanian lanjutan. Ia berharap BPS melakukan pembinaan kepada produsen data agar bisa menghasilkan data yang akurat, mutakhir, terpadu, dapat dipertanggungjawabkan, dan mudah diakses. Keterlibatan Bappeda di acara ini juga berperan dalam perencanaan jangka menengah daerah berupa penyusunan RPJMD periode mendatang guna mendapatkan data yang valid dalam membuat kebijakan perencanaan program kegiatan dalam mendukung pertanian di Kota Payakumbuh. “Sensus Pertanian 2023 memerlukan kolaborasi semua lini sektor, bukan hanya pekerjaan dari BPS tapi juga butuh dukungan kita semua selaku stakeholder dan masyarakat dimana keakuratan data menjadi tolok ukur statistik pertanian, yang merupakan tanggung jawab bersama” pungkasnya.
“Sensus di Indonesia terdiri dari 3 yaitu Sensus Penduduk, Sensus Pertanian, dan Sensus Ekonomi yang dilaksanakan setiap 10 tahun sekali. Hal ini, sejalan dengan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 16 Tahun 1997 tentang statistik” jelas Dessi Febriyanti, MA selaku Kepala BPS Kota Payakumbuh. Ia juga menyebutkan bahwa Sensus Pertanian 2023 (ST2023) dirancang untuk menjawab kebutuhan data di level nasional maupun level global dengan mengacu kepada program FAO yang bernama World Programme for the Census of Agriculture (WCA) 2020. Pengumpulan data ST2023 bukan hanya dilaksanakan dengan metode konvensional, dimana petugas mengunjungi responden secara door-to-door menggunakan kertas dan pensil (Paper and Pencil Interviewing/PAPI). Melainkan juga menggunakan metode CAPI (Computer Assisted Personal Interviewing), dimana petugas tetap mendatangi responden namun pendataannya menggunakan gadget. Metode lain yang digunakan adalah CAWI (Computer Assisted Web Interviewing), dimana usaha pertanian dapat melakukan pengisian data secara mandiri. ST2023 juga mampu menangkap isu strategis pertanian nasional, seperti urban farming, petani milenial, modernisasi pertanian dan juga pendapatan petani sebagai proxy kesejahteraan petani. Yasrizal, S.Sos, M.Si selaku moderator acara ini menegaskan bahwa cakupan Sensus Pertanian 2023 di Kota Payakumbuh terdiri dari 7 sub sektor, yakni tanaman pangan, hortikultura, perkebunan, perikanan, peternakan, kehutanan dan jasa pertanian.
Menurut Ir. Depi Sastra (Kepala Dinas Pertanian Kota Payakumbuh) Program kerja Dinas Pertanian Kota Payakumbuh dalam penanganan isu strategis Nasional mencakup 3 hal, yakni peneanggulangan inflasi daerah, penanggulangan kemiskinan ekstrem serta penanggulangan stunting. Tampil sebagai narasumber dalam sosialisasi dan FGD sensus pertanian yakni Syahrul Yondri (Penemu Cabe Kopay), ia menjelaskan tujuan yang harus dicapai sebagai seorang petani adalah terpenuhinya kebutuhan hidup keluarga, pendidikan anak serta memiliki masa depan yang sejahtera. Seorang petani harus menguasai cara budidaya dan perawatan tanaman dengan benar yakni dengan pengolahan lahan, pengendalian hama serta mempelajari bahasa isyarat dari tanaman. Di samping itu juga Yon menjelaskan bahwa seorang petani harus mempelajari dan mengetahui permintaan pasar, seperti kapan harga suatu produk tinggi. Ia juga berharap nantinya lahir para petani-petani milenial yang mempunyai kecintaan terhadap dunia pertanian, sehingga pertanian di Kota Payakumbuh tetap eksis dan mampu berkontribusi bagi perekonomian Kota Payakumbuh.
Dengan adanya kegiatan sosialisasi dan FGD sensus pertanian ini, diharapkan kesadaran akan pentingnya kedaulatan pangan dan kesejahteraan petani semakin meningkat di wilayah Kota Payakumbuh. (DS)