Pelaksanaan musrenbang kecamatan di Kota Payakumbuh telah dilaksanakan oleh 3 kecamatan dengan Kecamatan Payakumbuh Selatan yang melaksanakan musrenbang pada tanggal 5 Februari 2024. Musrenbang Kecamatan Payakumbuh Selatan dibuka oleh Wali Kota Payakumbuh “Drs. H. Jasman, MM” yang diwakili oleh Sekretaris Daerah Kota Payakumbuh "Drs. H. Rida Ananda, M Si". Dalam sambutannya Sekretaris Daerah menyampaikan perlu percepatan dalam pencapaian dan pelaksanaan prioritas daerah dan nasional terutama penghapusan kemiskinan ekstrem dan penurunan prevalensi stunting. Terkait kemiskinan, kevalidan data sangat dibutuhkan, oleh karenanya data kemiskinan agar selalu diperhatikan dan diverval dinas terkait maupun kelurahan untuk menjamin keakuratan data. Disamping itu, Sekretaris Daerah menekankan pelaksanaan pemilahan dan pengolahan sampah mulai dari masyarakat sampai ke tingkat Kota, dimana pada tingkat masyarakat dan kelurahan menjadi tanggung jawab kelurahan dan wilayah kecamatan menjadi tanggung jawab kecamatan sedangkan untuk tingkat kota menjadi tanggung jawab Dinas Lingkungan Hidup. Namun demikian perlunya kolaborasi dan kerjasama masyarakat dalam pemilahan dan pengolahan sampah.
Dalam musrenbang tersebut Kepala Bappeda “Yasrizal, S.So, M.Si” selaku pimpinan perangkat daerah leading sektor perencanaan menyampaikan agar usulan musrenbang jangan hanya bersifat fisik/ infrastruktur saja namun juga perlu memperhatikan pengembangan kapasitas masyarakat melalui pemberdayaan. Selanjutnya usulan yang telah disepakati agar segera diteruskan ke perangkat daerah terkait agar dapat dibahas dalam forum perangkat daerah. Adanya kebijakan integrasi musrenbang dengan rembuk stunting untuk memastikan pencapaian dan pelaksanaan kegiatan untuk penurunan prevalensi stunting dan anak yang beresiko stunting tidak menjadi stunting. Terkait masalah persampahan seperti yang telah disampaikan Sekretaris Daerah agar dapat dilaksanakan sesuai dengan instruksi Wali Kota Payakumbuh.
Pada musrenbang tersebut ada 5 perangkat daerah yang menyampaikan paparan diantaranya Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) yang disampaikan oleh Sekretaris Dinas, dimana tahun 2024 ada 30 kegiatan yang dilaksanakan PUPR di Kecamatan Payakumbuh Selatan antara lain jaringan irigasi, pembangunan drainase, pembangunan jalan lingkung, rekonstruksi jalan, peningkatan jalan, dan rabat beton. Perencanaan tahun 2025, komposisi yang menjadi pertimbangan penyusunan Rencana Kerja PUPR secara berurut meliputi prioritas daerah, pokok pikiran dewan, musrenbang, dan prioritas dinas.
Kepala Dinas Sosial menyampaikan adanya target dalam bidang sosial adalah penurunan angka kemiskinan dimana tahun 2023 tingkat kemiskinan 5,44%. Dimana bantuan yang diberikan lebih banyak ke permakanan dan alat bantu. Dengan adanya insentif daerah yang diperoleh kota payakumbuh, dinas sosial menyalurkan bantuan untuk peningkatan ekonomi produktif masyarakat miskin dan miskin ekstrem, dimana di Payakumbuh selatan dimana tidak adanya masyarakat miskin ekstrem, namun bantuan diberikan kepada masyarakat miskin sebanyak 64 KPR dari total penerima bantuan usaha ekonomi produktif sebesar 3,5 juta. Oleh karenanya perlu bantuan masyarakat terhadap PSM dalam memantau dan mengawasi pemanfaatan dana bantuan..
Sementara itu Kadis LH Menyampaikan ada 2 kelompok penanganan sampah :
1. Pengurangan sampah yang dimulai pada tingkah hulu (rumah tangga) nilai sampah yang dihasilkan masyarakat Kota Payakumbuh 0,64 kg/ orang/ hari. Prinsip dasarnya perlu dilakukan pemilahan, reuse dan recycle serta penanganan sampah.
2. Pengelolaan sampah/ pemrosesan sampah. Kedepan Tempat Pembuangan Akhir (TPA) tidak ada lagi, akan diubah menjadi TPST (Tempat Pengolahan Sampah Terpadu) dengan memanfaatkan teknologi. Sampah organik akan diproses menjadi kompos atau lainnya, anorganik yang bernilai ekonomis akan dipilah untuk menghasilkan nilai ekonomis dan sampah residu akan dimusnahkan dengan pirolisis.
Oleh karenanya selain sosialisasi dan pemberdayaan masyarakat dalam pengelolaan persampahan ini akan terus dilakukan dan juga diharapkan kerjasama dari masyarakat serta perangkat daerah terkait, agar proses pengelolaan persampahan ini dapat berjalan baik dan menjadi budaya di masyarakat.
Selanjutnya Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3AP2KB) menyampaikan bahwasanya DP3AP2KB lebih banyak dalam usaha pemberdayaan dan sosialisasi. untuk kasus yang dominan saat ini adalah kasus penganiayaan sesama anak (bullying) dan penelantaran anak kerana ketidakharmonisan keluarga. Oleh karenanya perlu bantuan dan kolaborasi masyarakat dalam mengatasi kasus kekerasan. Terkait stunting, DP3AP2KB lebih fokus pada pendampingan keluarga berisiko stunting dimana di Kecamatan Payakumbuh Selatan ada 5 anak yang beresiko stunting pada tahun 2023 yang kami pantau dan awasi setiap saat.
Sedangkan Kabid Peternakan menyampaikan adanya target utama dinas pertanian pada padi, sapi dan ikan konsumsi. Untuk mendukung Prioritas daerah, dinas pertanian melakukan :
1. Penurunan Prevalensi Stunting melaksanakan kegiatan bantuan budidaya ikan dalam ember
2. Penanganan Inflasi Deerah melalui kegiatan Bantuan BST
3. Penurunan Pengangguran melalui program padat karya dan swakelola
Terakhir paparan Sekretaris Dinas Kesehatan yang menyampaikan adanya 3 anak yang mengalami stunting yaitu di Kelurahan Balai Panjang, Limbukan dan Padang Karambia. Yang perlu dicermati adalah anak beresiko stunting. Terkait masalah stunting, beberapa program dinas kesehatan diantaranya pemberian makan tambahan di posyandu, pangan lokal di puskesmas, tablet tambah darah, sosialisasi kesehatan remaja, pemantauan ibu hamil, sosialisasi ke pasangan yang mau menikah, pendampingan tim ahli dan penambahan 8 posyandu.
Dari pelaksanaan musrenbang tersebut, penekanan terhadap persampahan dan pemberdayaan masyarakat perlu terus diperhatikan dan di kolaborasikan dengan masyarakat agar mewujudkan kesejahteraan masyarakat.