Dalam rangka identifikasi permasalahan dan isu stategis RPJPD Kota Payakumbuh Tahun 2025- 2045 Pemerintah Kota Payakumbuh melalui Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (BAPPEDA) Kota Payakumbuh menggelar Focus Group Discussion (FGD) Ranwal RPJPD Kota Payakumbuh Tahun 2025-2045 Aspek Pemerintahan dan Pembangunan Sumber Daya Manusia setelah sebelumnya telah juga digelar FGD untuk aspek Pembangunan Ekonomi dan Sumber Daya Alam pada 4 September 2023 lalu. Acara yang dilaksanakan di Pendopo Rumah Dinas Walikota Payakumbuh pada tanggal 21 September 2023 menghadirkan Sekretaris Daerah "Dafrul Pasi M, S.IP, MM" beserta Kepala Perangkat Daerah Kota Payakumbuh serta segenap Tim Penyusunan RPJPD Kota Payakumbuh Tahun 2025-2045.
Dalam sambutannya sekretaris daerah Kota Payakumbuh Dafrul Pasi M. S.IP, MM berharap bahwa rencana jangka panjang ini dapat disusun secara SMART yakni Specific (Spesifik), Measurable (Terukur), Achievable (Dapat Dicapai), Relevant (Relevan), dan Time-Bound (Berbatas Waktu). Artinya perencanaan ini nantinya bisa kita capai, bukan hanya mimpi yang tinggal di atas kertas. Pembangunan yang dilakukan merupakan pembangunan yang berkelanjutan, artinya pembangunan yang tidak hanya dirasakan sekarang tapi juga secara berkelanjutan dapat dinikmati oleh generasi mendatang. Ada beberapa sisi pembangunan yang harus dilinearkan baik antar RPJPN maupun RPJPD Provinsi yang disusun dengan RPJPD Kota Payakumbuh dimana ada visi misi dari RPJPN ada yang di breakdown menjadi RPJP Daerah. Payakumbuh dari hasil evaluasi RPJPD periode sebelumnya yakni 2005-2025 cukup membuat kita berbangga diri akan capaian-capainnya. Dafrul Pasi berharap semoga pembuatan RPJPD untuk periode 2025-2045 ini dapat dibuat lebih baik lagi sehingga pemegang tampuk pemerintahan nantinya dapat lebih mudah melaksanakannya.
Kepala BAPPEDA Kota Payakumbuh Yasrizal, S.Sos, M.Si mengatakan, RPJPD merupakan penjabaran dari visi, misi, arah kebijakan, dan sasaran pokok Pembangunan Daerah jangka panjang untuk 20 (duapuluh) tahun, yang disusun dengan berpedoman pada RPJPN. Identifikasi permasalahan pada rancanan awal RPJPD untuk aspek pembangunan ekonomi dan SDA merupakan kompilasi rumusan sesuai dengan usulan permasalahan dan isu sesuai urusan masing – masing perangkat daerah, rumusan berdasarkan hasil masukan dari google form, hasil KLHS dan hasil bahasan tim Bappeda. Yasrizal berharap dengan dilaksanakannya FGD ini, akan semakin melengkapi data dan analisis permasalahan sebagai sumber masukan dalam perumusan Rancangan Awal RPJPD 2025-2045.
Prof. Dr. Elfindri SE, MA yang merupakan narasumber pada acara FGD Perumusan Permasalahan dan Isu Strategis Ranwal RPJPD Kota Payakumbuh Tahun 2025-2045 Aspek Pemerintahan dan Pembangunan Sumber Daya Manusia ini menjelaskan bahwa Disrupsi Teknology telah membuat perubahan pola kehidupan, yang berimplikasi pada penyediaan sumberdaya manusia dan tata kelola pemerintahan, selain itu secara spesifik terbukanya insfrastruktur TOL Pakanbaru Bukittinggi, infrastruktur telekomunikasi menciptakan perubahan peran energy baru yang merupakan analisis terhadap perubahan eksternal Kota Payakumbuh. Potensi yang dimiliki Kota Payakumbuh dimana kota Payakumbuh selain berperan melayani masyarakat kota, juga memberi peran akan keperluan masyarakat hinterland "sekelilingnya'. baik berperannya kota Bukittinggi, Sumatra Barat, Maupun wilayah Tengah Pulau Sumatra, selain itu juga terdapat potensi historis sektor pertanian (khususnya uggas), pertanian skala kecil, Potensi industri pengolahan pangan, dan wisata Kabupaten Limapuluh Kota.
Menurut Elfindri, tuntutan layanan terhadap pemerintah membuat pemerintahan kota Payakumbuh harus semakin kompetitive, dari sisi mutu layanan, kecepatan, dan efisiensi. Ini akan membuat investasi menjadi semakin mudah, dan lapangan kerja akan semakin banyak, serta pembayar pajak akan semakin banyak. Efisiensi pelayanan diperlihatkan oleh kemajuan sistem layanan (digitalisasi), penyesuaian dengan kodisi dan keterlibatan stakehoders "tokoh adat", Pemuda, dan masyarakat luas. Aparat pemerintah dituntut semakin enterpreuneral, dan mengutamakan orientasi pelanggan. Ciri Tuntutan Layanan Pemerintahan antara lain Enterpreuner , mampu menciptakan inovasi, kreative dan membuat pembaharuan layanan yang membuat semakin efisien dan membuat masyarakat senang. Berdasarkan sains based policy, agar tidak terjadi kesalahan dalam tahapan, Kostumer oriented seperti sama dengan dunia hospitality, penyiapan dan penguatan lanjutan pegawai, Perda dengan Reskilling dan Upskilling. Tuntutan SDM Jangka Panjang membuat Kota Payakumbuh harus mampu memenuhi kriteria yang mesti dimiliki untuk menghasilkan masyarakat kota yang produktif, dan efisien. Penguatan mutu pendidikan pra sekolah, SD dan SMP Penguatan layanan kesehatan ditingkat layanan kesehatan dasar perlu dilakukan. Bisa menjadi penghasil atau produsen SDM yang handal serta penyediaan skilled Labour untuk keperluan internal, maupun eksport. Selain itu penyediaan rumah sakit, yang dapat lebih unggul untuk jenis layanan tertentu, penyediaan jenis layanan middle level education merupakan rencana jangka panjang yang patut mewarnai RPJPD Kota Payakumbuh untuk tahun 2025-2045.
Elfindri berpendapat bahwa Implikasi Pembaharuan RPJP Pemerintahan Kota Payakumbuh dapat dilakukan dengan penguatan apparat melalui re-skilling dan upskilling, Pengembangan sistem layanan prima lewat e-government (ritisan layanan pajak, PBB/Tanah, ekonomi, dll.). Sedangkan untuk implikasi SDM perlu dilakukan dengan memastikan mutu TK, SD dan SMP 20%, 40% dan 60% dari standard mutu. Dengan segala implikasi penguatan metode, learning process, guru, dan partisipasi masyarakat. Perintisan mutu rumah sakit bertaraf Regional wilayah Sumatra Tengah bisa dengan memilih 1 diantara layanan sentral Sumatra Tengah serta Pencegahan efek kemajuan ipteks dan memburuknya kualitas lingkugan terhadap SDM. (DS)