Bappeda Kota Payakumbuh melakukan kerjasama dengan LPPM UNAND untuk melakukan kajian terhadap antisipasi yang akan dilakukan Kota Payakumbuh terhadap dampak pembangunan jalan tol Sumbar Riau terhadap perekonomian masyarakat di kota Payakumbuh. Acara yang dilaksanakan di Aula Rapat Bappeda Kota Payakumbuh pada hari Kamis, 24 Agustus 2023 ini dihadiri oleh Tim LPPM UNAND beserta Perangkat Daerah di Kota Payakumbuh.
Pembangunan jalan Tol Padang-Pekanbaru sepanjang 254,8 kilometer dibangun secara bertahap dengan tujuan untuk melancarkan konektivitas antar dua provinsi yakni Riau dan Sumatera Barat. Pembangunan jalan Tol tersebut, hampir dipastikan mempunyai aspek positif dan negatifnya bagi masyarakat terutama di Kota Payakumbuh. Salah satu dampak positif jalan tol diharapkan mampu meningkatkan gairah perekonomian di Sumatera Barat dan Riau yang pada akhirnya akan mendorong kesejahteraan masyarakat. Pembangunan ini juga tidak menutup kemungkinan munculnya beberapa dampak lain yang negative, akan mengalihkan arus mobilitas masyarakat, sehingga sektor-sektor usaha tertentu yang berada pada jalur transportasi eksisting menjadi terancam. Selain itu juga dapat menimbulkan dampak lainnya berupa perubahan perilaku Masyarakat terhadap aktivitas kunjungan pada suatu daerah. Untuk mengantisipasi kemungkinan timbulnya dampak ini, maka perlu dilakukan kajian yang diarahkan untuk mengetahui dampak sosial ekonomi pembangunan jalan tol Padang-Pekanbaru.
Hafiza, S.Si, M.Si, Kabid Litbang Bappeda Kota Payakumbuh menginformasikan bahwasanya Payakumbuh sedang melakukan penyusunan dokumen perencanaan jangka panjang daerah sehingga saat ini sedang dilakukan upaya menjaring isu-isu strategis permasalahan pembangunan di Kota Payakumbuh yang mungkin akan dihadapi 20 tahun kedepan sepanjang tahun 2025 sampai dengan 2045. Dari hasil kajian ini diharakan mendapat beberapa point yang akan dijadikan isu-isu atau permasalahan pembangunan yang mungkin akan kita hadapi dan kita carikan solusi kedepannya.
Tim LPPM UNAND yang diwakili oleh Hendra Lukito menjelaskan bahwa kajian yang tengah dilakukan ini merupakan kajian literature dan Benchmarking yang mengkaji potensi dampak selama masa pembangunan jalan tol dan kajian literatur potensi dampak setelah beroperasinya jalan tol Padang – Pekanbaru. Lebih lanjut, Lukito menyebutkan bahwa dampak negtif selama masa pembangunan jalan tol terlihat dari adanya penurunan kualitas udara, dampak pada lahan pertanian, kerusakan hutan dan daerah resapan air serta dampak pada Dampak pada polusi suara. Sedangkan potensi dampak positif yang mungkin terjadi adalah adanya penyerapan tenaga kerja, munculnya Peluang Alokasi Uang Ganti Rugi atas tanah untuk investasi yang lebih produktif serta bermunculan peluang usaha selama masa pembangunan jalan tol tersebut.
Potensi Dampak Setelah Beroperasinya Jalan Tol Padang – Pekanbaru juga dikaji berupa dampak negative dan juga dampak positifnya. Dari segi kondisi sosial budaya, dampak negative pembangunan jalan tol bisa berupa timbulnya permasalahan sosial ketika jalur tol memutus ikatan sosial masyarakat, selain itu kondisi sosial masyarakat yang dibatasi oleh jalur tol membuat mobilitas masyarakat ke daerah seberang menjadi terhambat. Masyarakat yang berbatasan langsung dengan jalan bebas hambatan ini tetapi justru tidak bisa melakukan akses langsung ke jalan tersebut menjadi Dampak di Bidang Transportasi dan Aksesibilitas. Untuk Dampak pada mata pencarian masyarakat sepanjang jalur yang dialihkan oleh jalan Tol dilihat dari Berkurangnya aktivitas bisnis masyarakat yang selama ini tergantung pada mobilitas transportasi, Umumnya merupakan usaha mikro, kecil, menengah yang bergerak pada sektor usaha perdagangan dan jasa (warung, rumah makan, bengkel. Penelitian menemukan penurunan pendapatan hingga 50% dari beroperasinya jalan tol. Kondisi berbeda terjadi di area sekitar pintu tol di mana terjadi peningkatan aktivitas ekonomi di mana tumbuh rumah makan baru setelah beroperasinya jalan tol. Selain itu adanya jalan tol juga berdampak terhadap pengangguran dan kemiskinan, Penurunan daya beli dengan Berkurangnya lahan pertanian daerah 50 Kota serta Ketimpangan konsentrasi aktivitas ekonomi tidak merata.
Menurut Lukito, Potensi dampak positif setelah beroperasinya jalan tol Padang – Pekanbaru bisa dilihat dari aspek sosial budaya dimana terjadi kemudahan masyarakat dalam mengatur hidupnya, kemudahan bekerja dan mendapatkan pekerjaan, kemudahan memenuhi kebutuhan hidup. Sementara dari segi Supply Chain dilihat dari Kelancaran Inbound dan Outbound Logistics. Selain itu juga dikaji dampak Keberadaan Exit Tol. Exit tol direkomendasikan berada di daerah sebelum masuk Kota Payakumbuh. Kota Payakumbuh adalah kota tujuan pergerakan. Artinya Kota yang menjadi tujuan kunjungan baik tempat persinggahan maupun perjalanan bisnis. Kota Payakumbuh semakin terbuka lebar dan semakin mudah untuk dikunjungi. Bila Tol Padang–Pekanbaru ini beroperasi, maka hal ini dapat meningkatkan potensi kunjungan orang ke Kota Payakumbuh karena waktu tempuh menjadi semakin pendek, dan kenyamanan selama perjalanan karena potensi macet menjadi sangat berkurang. Kelancaran ini akan mendorong orang untuk meningkatkan kunjungan mereka ke Kota Payakumbuh semakin sering, apakah untuk sekedar jalan-jalan ataupun untuk tujuan bisnis. Para perantau mungkin akan lebih sering pulang kampung, mengingat waktu tempuh yang pendek tentu tidak begitu mengganggu bisnis mereka di Rantau. Para pecinta makanan Minang akan meningkat animo mereka untuk berkunjung karena Kota Payakumbuh terkenal dengan Kota Kuliner bahkan sudah mendunia, seperti Rendang Payakumbuh. Tentu saja Keuntungan ini dapat diperoleh ketika Exit Tol benar-benar direalisasikan.
Keberadaan jalan tol juga berdampak pada pertumbuhan ekonomi, pengangguran dan kemiskinan Kota Payakumbuh. Jalan tol mendorong aktivitas ekonomi. Peningkatan industri pengolahan dan pergudangan, peningkatan kawasan perumahan, perdagangan, dan pariwisata. Peluang berkembangnya jasa perusahaan juga akan baik karena adanya peningkatan industri. Secara pertumbuhan berdasarkan PDRB Kota Payakumbuh jasa perusahaan termasuk dengan tingkat pertumbuhan yang tinggi walaupun kontribusi masih rendah. Selain itu juga sektor pendidikan termasuk tingkat pertumbuhan yang tinggi, sektor kesehatan juga tumbuh tinggi. Sehingga sektor-sektor ini akan mendorong tingkat pertumbuhan ekonomi kota Payakumbuh secara signifikan dimasa depan. Salah satu faktor keberhasilan daerah tujuan pergerakan dalam menghadapi beroperasinya jalan Tol adalah fasilitas infrastruktur & layanan publik yang lengkap. Pemerintah kota mesti mewaspadai kondisi ini. Pemerintah perlu merangkul dan bekerja sama dengan pengusaha daerah untuk infrastruktu dan layanan publik berkualitas untuk menjadi daya tarik orang berkunjung dan menikmati Kota Payakumbuh.
Untuk menanggulangi dampak ekonomi, terutama yang disebabkan oleh menurunnya volume penjualan para pengusaha di sekitar jalur eksisting, pemerintah Kota Payakumbuh perlu mempersiapkan beberapa strategi yang juga diambil oleh beberapa pemerintah daerah lain dan cukup berhasil membantu potensi penurunan pendapatan Masyarakat. Perlu Peran Pemerintah Daerah untuk menata ulang kebijakan manajemen pembangunan yang berpotensi untuk meningkatkan pembangunan ekonomi serta menciptakan peluang bisnis yang menguntungkan dari Pembangunan jalan tol. Kajian yang dilakukan Tim LPPM UNAND memberikan Rekomendasi antisipasi Dampak Pembangunan Tol Padang – Pekanbaru yakni:
- Menguatkan keputusan pemerintah untuk mengadakan exit dan entry tol di sekitar wilayah Payakumbuh/Lima Puluh Kota;
- Meningkatkan Kordinasi dan kerjasama dengan pemerintah Daerah Lima Puluh Kota dalam penyusunan perencanaan dan pemanfaatan ruang serta fasilitas bersama yang dapat mendorong peningkatan perekonomian dan kesejahteraan sosial bagi masyarakat di kedua wilayah;
- Mengurangi atau mencegah dampak lingkungan terhadap masyarakat agar tidak membahayakan lingkungan di sekitar jalan tol;
- Pemetaan cermat untuk bisa menentukan alur jalan paling memungkinkan yang tidak akan memotong jalur irigasi vital yang akan mengganggu sistem irigasi pertanian. Pembangunan jalan tol juga diharapkan bisa disinergikan dengan seluruh sistem agribisnis di sepanjang jalan tersebut;
- Pelibatan Masyarakat dalam Lapangan Pekerjaan (Temporer);
- Daerah pemukiman yang dilalui jalur tol harus dibuatkan jembatan penyebrangan agar aksesibilitas masyarakat tetap terjaga pada daerah seberangnya;
- Pemerintah dan investor diharapkan agar memperhatikan nasib para pemilik warung makan atau pengusaha lainnya yang membuka usaha di sepanjang jalur yang terkena dampak keberadaan jalan itu dengan dibangun rest area di sekitar titik lelah;
- Merelokasi pengusaha ke daerah-daerah yang akan menjadi kawasan bisnis baru yaitu di sekitar rest area dan daerah-daerah yang menjadi interchange jalan tol;
- Menyediakan Informasi yang mudah diakses kepada Pengusaha;
- Memberikan Kepastian dan Kejelasan Kebijakan;
- Mendorong Sektor Jasa dan Perdagangan;
- Meningkatkan Daya Saing Pengusaha Daerah;
- Membentuk ruang khusus untuk kegiatan ekonomi pada kawasan-kawasan mana yang berpotensi menjadi pusat-pusat perekonomian wilayah;
- Pelatihan pada UMKM untuk bisa memanfaatkan pemasaran atau penjualan secara online
- Mempersiapkan tempat atraksi wisata atau keramaian baru;
- Pemanfaatan Media Promosi Sepanjang Jalur Tol;
- Peningkatan fasilitas fisik, sehingga meningkatkan daya tarik orang untuk sengaja singgah di Kota Payakumbuh;
- mengelola branding kuliner melalui peningkatan kualitas produk dan konten-konten iklan yang inovatif;
- menguatkan Pendidikan menjadi penopang utama ekonomi;
- Menghidupkan event atraksi wisata secara rutin;
- direkomendasikan disusun banyak smelter di kota Payakumbuh sebagai pusat agro;
- Meningkatkan brand lokal kota Payakumbuh melalui beragam promosi dan event-event budaya khas Kota Payakumbuh;
- Membangkitkan potensi ekonomi yang kurang aktif, seperti pasar ibuh;
- Meningkatkan Industri pergudangan dan perdagangan;
- Mempersiapkan cluster untuk daerah pergudangan;
- Mendorong berkembangnya jasa perusahaan.
Fajri salah seorang Tim dari LPPM UNAND menambahkan bahwasanya adanya jalan tol bisa menyebabkan pergeseran dari sistem perekonomian, misalnya dari segi konstruksi sebelumnya berada di bawah jasa keuangan dan asuransi, namun setelah pembangunan jalan tol, konstruksi mengalami peningkatan yang cukup signifikan. Beberapa sektor yang menikmati adanya jalan tol adalah sektor transportasi dan pergudangan yang bisa menjadi unggulan yang bisa kita kembangkan kedepannya. Sektor lain yang juga diuntungkan seperti transportasi pergudangan, perdagangan besar dan pertanian.
Dari adanya kajian dampak positif yang telah dipaparkan diharapkan bisa dimanfaatkan untuk peningkatan perekonomian masyarakat di Kota Payakumbuh. (DS)